Cotton Japanese Cheesecake
Resep diadaptasikan dari blog Hearty Bakes - Cotton Cheesecake
Untuk 1 loyang cake diameter + 20 cm
Bahan:
- 160 gram cream cheese, bisa dibeli di supermarket besar (Carefour, Giant) di bagian dairy product.
- 25 gram mentega/margarine
- 120 gram susu cair (jika hanya memiliki susu bubuk maka larutkan 2 sendok makan susu bubuk dengan 120 ml air)
- 40 gram tepung terigu protein sedang atau rendah (Mis. Kunci Biru atau Segitiga Biru Bogasari)
- 30 gram tepung maizena
- 4 kuning telur
- 4 putih telur
- 1/4 sendok teh cream of tartar
- 100 gram gula pasir
- seujung kuku garam
Cara membuat :
1. Panaskan oven, set disuhu 160'C, letakkan rak pemanggang di tengah.
Siapkan loyang bongkar pasang. Olesi dengan mentega dan taburkan tepung
pada permukaannya. Bungkus rapat bagian luar loyang dengan menggunakan
alumunium foil. Sisihkan.
2. Siapkan panci atau mangkuk alumunium atau wadah tahan panas lainnya. Masukkan cream cheese, mentega dan susu cair. Siapkan panci lainnya yang memiliki ukuran lebih kecil, isi dengan air kira-kira 1/2 tinggi panci. Letakkan mangkuk berisi cream cheese diatas panci berisi air ini, jangan sampai dasar mangkuk menyentuh air di panci. Panaskan di atas kompor sambil cream cheese diaduk-aduk menggunakan spatula balon hingga meleleh, tercampur rata dan kental. Jika telah tercampur baik, segera angkat dari kompor.
3. Masukkan tepung terigu dan tepung maizena ke dalam adonan cream cheese, aduk rata dengan cepat sehingga menjadi adonan yang smooth dan bebas gumpalan. Biarkan adonan hangat sebelum memasukkan kuning telur.
4. Jika adonan cream cheese telah tidak terlalu panas, masukkan kuning telur, aduk rata. Sisihkan.
5. Siapkan mangkuk mikser, masukkan putih telur, kocok dengan speed tinggi hingga berbusa, kira-kira 2 menit. Tambahkan cream of tartar, kocok hingga mengembang, kemudian masukkan gula pasir secara bertahap. Bagi gula menjadi 3 tahapan dan pastikan gula tercampur baik sebelum menambahkan porsi gula berikutnya. Kocok hingga putih telur terlihat mengkilap dan kaku, ketika di sendok menggunakan spatula terbentuk puncak yang kaku dan bertahan. Matikan mikser.
6. Masukkan putih telur bertahap ke dalam adonan tepung, aduk dengan teknik aduk balik, jika telah tercampur baru tambahkan porsi kocokan putih telur berikutnya. Dengan menambahkan secara bertahap maka putih telur lebih mudah tercampur di adonan dan tidak bergumpal-gumpal. Jika telah tercampur rata, tuangkan ke dalam loyang yang telah disiapkan. '
7. Masukkan loyang berisi adonan ke loyang lainnya yang berukuran lebih besar, tuangkan air panas dengan hati-hati di loyang bagian bawah kira-kira 1/4 tinggi loyang. Panggang cake selama 45- 50 menit atau hingga cake terlihat mengeras dan berwarna coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan angkat loyang cake dari air.
Note: Jika permukaan cake terlihat kecoklatan sementara bagian dalam belum matang, tutup permukaan loyang dengan alumunium foil dan lanjutkan memaggang.
8. Biarkan sebentar agar cake agak mendingin kemudian sisiri tepi cake dengan pisau tajam agar cake benar-benar lepas dari loyang. Lepaskan loyang bongkar pasang.
TIPS & Kuncinya adalah :
** Lelehkan cream cheese, mentega dan susu cair dengan cara di tim tapi jangan sampai wadah berisi cream cheese dan bahan lainnya ini menyentuh air yang terdapat dalam panci di bawahnya, teknik ini dikenal dengan nama double-boiler. Jadi gunakan panci untuk merebus air dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan wadah berisi cream cheese.
** Pisahkan kuning dari putih telur dengan hati-hati, jangan sampai ada satu tetespun kuning telur mengotori putih telurnya. Karena satu tetes saja kuning telur mengenai putih telur maka putih telur tidak akan pernah bisa menjadi kaku walaupun kita kocok hingga mesin mikser meledak ^_^
** Mangkuk untuk mengocok putih telur harus bersih, bebas lemak dan garam agar putih telur bisa kaku ketika dikocok
** Masukkan kuning telur ke dalam cream cheese ketika cream cheese telah terasa mulai hangat, bukan ketika masih panas dari atas kompor, agar kuning telur tidak berubah menjadi telur rebus.
** Campurkan kocokan putih telur ke adonan cream cheese secara bertahap, dan aduk perlahan dengan teknik aduk balik/folding/melipat. Teknik ini umum dilakukan untuk adonan-adonan yang menggunakan kocokan putih telur seperti ini. Tujuannya agar udara tetap terperangkap di dalam adonan sehingga cake mekar dan spongy. Jangan mengaduk dengan cara menggerakkan spatula searah jarum jam, atau acak atau zig-zag, atau apapun gaya anda lainnya, tapi gerakkan spatula memotong ditengah adonan, sisiri bagian dasar wadah kemudian putarkan pergelangan tangan anda keluar sehingga spatula membalik adonan. Lakukan gerakan ini sambil wadah anda putar menggunakan tangan lainnya sehingga semua bagian teraduk sempurna.
** Jangan mengaduk adonan berlebihan agar udara yang terperangkap dalam kocokan putih telur tetap bertahan. Ketika putih telur telah tercampur baik maka segera hentikan proses mengaduk. Berlebihan mengaduk akan membuat cake anda menjadi kurang mengembang.
** Berkaitan dengan no 6, jangan juga kurang mengaduk sehingga kocokan putih telur masih bergumpal-gumpal. Bedanya dengan adonan muffin atau pancake dimana adonan memang masih menggumpal dan akan lepas ketika dipanggang, kocokan putih telur ini tidak akan mengalami hal yang sama. Jadi, jika masih ada gumpalan maka gumpalan ini akan bertahan dan permukaan cake anda akan berbenjol-benjol seperti bisul, sehingga mengurangi tampilannya. Japanese cheesecake harus tampil mulus bebas jerawat atau bisul untuk mencerminkan betapa lembut dan halusnya cake ini.
** Harus dipanggang dengan teknik bain marie/water bath,
saya sudah jelaskan teknik ini di atas ya. Jika anda menggunakan loyang bongkar pasang, maka bungkus terlebih dahulu bagian bawah loyang dengan alumunium foil rapat-rapat, tujuannya agar air tidak masuk ke dalam loyang. Jika air masuk maka cake anda pada bagian bawah akan bantat tidak mengembang. Masukkan loyang ke dalam loyang lainnya yang lebih besar, kemudian isi loyang di bagian bawah dengan air panas, jangan sampai saat menuangkan airnya masuk ke adonan ya. Isi hingga air kira-kira mencapai 1/4 tinggi loyang, baru cake dipanggang. Usahakan jangan sampai air habis saat pemanggangan. Tanpa air panas di bawahnya cake anda akan kering, sehingga retak dan pecah.
Anda hanya bisa membayangkan kelezatan cheesecake ini saja jika tidak segera mulai membuatnya. Jadi, ayo kita langsung ke TKP!
0 comments:
Post a Comment